Sabtu, 05 Juni 2010

Sabtu....

aku bahagia melihat wajahnya,matanya cerianya walau saat itu ada duka...suatu keinginanku adalah hal yang mungkin dan lain hal yang mungkin dari padanya...kau yang ada, di hatiku 
.prosa kehidupan sungguh tak bisa di tebak...ya Allah aku hanya meminta kepadaMu...ya Mukollibalkulub...aku tidak tau isi hati manusia, ke Esa anMu adalah hakiki, kebesaranmu adalah nyata..palamma samiat bimakrihinna (dst)........palamma roainahu akbar nahu wakoto'naa aidihhinna wakulnalhajjati bimakrihinna (dst)......... ya Allah jika imanku sebatas ia...maka ampunillah aku hambamu yang lemah...sesungguhnya aku berserah diri padaMu tentang apa ke segala yang ada di hatiku...sungguh ia menawan hatiku...( do not ending)
*******************************************************************
aku menginginknya...^_^  ^_^
one year depending on your picture here....i pep up ----->  All the time you in my heart

Kamis, 03 Juni 2010

WANITA SEMPURNA

Ini kisah perjumpaan dua orang sahabat yang sudah puluhan tahun terpisahkan hidupnya. Mereka kangen-kangenan, ngobrol ramai sambil minum kopi disebuah kafe. Awalnya topik yang dibicarakan adalah soal-soal nostalgia zaman sekolah dulu, namun pada akhirnya menyangkut kehidupan mereka sekarang ini.‘Ngomong-ngomong, mengapa sampai sekarang kamu belum juga menikah?’ ujar seorang kepada temannya yang sampai sekarang membujang. ‘Sejujurnya sampai saat ini saya terus mencari wanita yang sempurna. Itulah sebabnya saya masih melajang. Dulu di Bandung, saya berjumpa dengan seorang gadis cantik yang amat pintar. Saya pikir ini adalah wanita ideal yang cocok untuk menjadi istriku. Namun ternyata di masa pacaran ketahuan bahwa ia sangat sombong. Hubungan kami putus sampai di situ.‘Di Jakarta, saya ketemu seorang wanita rupawan yang ramah dan dermawan. Pada perjumpaan pertama, aku kasmaran. Hatiku berdesir kencang, inilah wanita idealku. Namun ternyata belakangan saya ketahui, ia banyak tingkah dan tidak bertanggung jawab.‘Saya terus berupaya mencari. Namun selalu saya temukan kelemahan dan kekurangan pada wanita yang saya taksir. Sampai pada suatu hari, saya bersua wanita ideal yang selama ini saya dambakan. Ia demikian cantik, pintar,baik hati, dermawan, dan suka humor. Saya pikir, inilah pendamping hidup yang dikirim Tuhan.’‘Lantas,’ sergah temannya yang dari tadi tekun mendengarkan, ‘Apa yang terjadi? Mengapa kau tidak segera meminangnya?’Yang ditanya diam sejenak. Suasana hening. Akhirnya dengan suara lirih, sang bujangan menjawab, ‘Baru belakangan aku ketahui bahwa ia juga sedang mencari pria yang sempurna.’from 

Malam jum'at 04/06/2010....00.00

Dalam suka mulut tertawa
Dalam duka mata berkaca
Dalam kaku pikir terpaku

Dalam waktu langkah satu-satu
Ada batu semangat tak mati kutu
Ada lubang jati diri tak hilang
Terseok-seok menyusur jalan berkelok-kelok
Jatuh bangun namun tetap tekun
Demi masa depan
Demi kesejahteraan
Demi kebahagiaan
Demi Tuhan, aku harus terus berjuan..
teruslah berjuang
 Bissmillahirrahmanirahim..
Malam ini, teriring derai hujan di pekatnya malam yang berganti hari, kutulis kembali, seperti saat yang lalu, setahun yang lalu. Saat-saat seperti sekarang ini, menjadikan ku teringat kembali waktu lampau, seperti masa kecilku, seperti masa kanak-kanakku, semua itu menjadikanku begitu haru. Tuhan, hanya karena-Mu sehingga hamba sampai pada hari ini. Hanya karena Engkau Ya Allah. Biarlah air mata mengalir jikalau memang harus mengalir. Kepada siapa lagi kan kucurahkan segala ini jikalau bukan ke haribaan-Mu yang teduh. Hanya Kepada-Mu Ya Robbi…
Hari ini, mungkin adalah hariku, namun bersama hari ini aku beranjak pergi, dan berlalu. Pergi dari sebuah makna ‘muda’, dan berlalu, melangkah ke hari-hari yang baru, yang harus punya makna lebih dari kemarin hari. Benar, aku memang tak muda lagi. Harapan dan asa, melakukan yang terbaik, berjalan sebagai titah, mengemban segala amanah, sebagai hidup ini memang demikianlah adanya, mengabdi, mengemban, melaksanakan. Abdullah, Abdi Allah, adalah makna hidup yang hakiki. Untuk menjadi yang terbaik, dan mendapatkan yang terbaik, maka hanya satu jalan dengan melakukan yang terbaik, untuk-Nya, atas ridho-Nya, bersama bimbingan-Nya..

Waktu ..
semakin menghilang
dan berlalu

Sebuah perjalanan panjang
telah kulalui
sebagai naik turun lembah pegunungan
sebagai berjalan di atas onak duri kehidupan
seperti itulah adanya

pagi ini..
cuaca dan alam, sunyi, senyap dalam diam
seperti hati dan jiwaku
sunyi, sepi, senyap
dalam diam dan dingin malam
teriring rintik.. rintik..

tengah malam, dini hari
kuterkesiap, sekejap, kemudian merenung
kuterjaga, seperti kuterlahir kembali
seperti sekian tahun yang tlah lalu
seperti sekian tahun yang lalu saat ku terlahir ke dunia
ketika bayang-bayang masa lalu itu terngiang
ketika segala yang tlah lalu itu datang dalam ingatan
tak terasa air mata ini terasa
hangat mengalir lalu..

dari sekian kali ku terjaga di saat yang sama masa yang lalu
aku kembali teringat, ini kali kedua ku terbangun dalam sepi

namun apapun itu
tidak ada yang berjalan, kecuali atas kehendak-Nya
semua yang berlalu, biarlah berlalu

ku termenung dalam do’a
segala yang telah kulalui
adalah hal terbaik yang pernah ada dalam hidupku
dan itu semua adalah nikmat karunia-Nya

tak sedikit hikmah yang bisa kupelajari
dari sekian jalan berliku yang tlah kuturut
itu bukan sekedar perjalanan
itu bukan sekedar langkah-langkah panjang
itu adalah hal paling berarti
sekali ku berjalan
dan tak kan kembali

Sesaat ku terkesiap
ku tersadar, kemudian
bagaimanapun keadaan malam ini
adalah keindahan tersendiri yang pernah kunikmati
dalam kesepian dan kesunyian senyap pagi dini hari
ku mencoba menghibur diri

ya, saat ini, adalah waktu dimana umurku berkurang satu tahun lagi
aku tahu, alam ikut bersedih, sekaligus bahagia
karena umur masih terus berjalan, dan itu adalah karunia
dimana aku masih diberi kesempatan
untuk menyempurnakan hati
bukan..tapi
untuk memperbaiki diri,
jiwa dan hati

hal yang paling berharga adalah
saat-saat kulalui, bertemu dengan mereka
orang-orang yang pernah
memberi kesempatan aku menyayanginya
keluarga, teman, sahabat, orang-orang terkasih
semangat, motivasi, kebersamaan, sillaturahmi
ya .. mereka yang terbaik

onak duri kehidupan yang tlah terjalani
adalah sebuah karunia keindahan, kasih sayang Illahi
kucoba berhenti sejenak
ku menatap sesaat ke depan
setitip cahaya terang di sana
ku tahu satu saat kan jadi
sinar benderang..

Ya Allah..
Segala Puji Bagimu
Syukur kupanjatkan padaMu
Atas segala yang terbaik, yang telah Engkau karuniakan pada hamba
Ampunilah segala khilaf dan dosa hamba Ya Allah
Dan bimbinglah hamba, untuk selalu selalu dan selalu beristghfar kepada-Mu
Tetapkanlah hamba dalam jalan lurus yakni jalan-Mu
Sebagaimana jalan-jalan orang yang beruntung, penghuni Surga-Mu
Tetapkanlah hamba untuk selalu bersujud
dan bersyukur atas segala nikmat-Mu
Tetapkanlah hamba untuk selalu bermunajat kepada-Mu
Bimbinglah hamba dengan petunjuk-Mu yang Agung
Kepada Ibu.. Ibu.. Ibu dan Ayah ...tercinta
Kepada keluarga, kerabat, teman, sahabat ..
Berikanlah yang terbaik untuk mereka Ya Allah,
segala yang terbaik
karena mereka adalah yang terbaik...

Rabu, 02 Juni 2010

Semua laki-laki pembohong!

A man says that he is lying. Is what he says true or false? --Eubulides, 4th century BC
Abis baca judul diatas, kamu-kamu yang cewek pasti dengan semangat berkata "iya tuh!", sedang kamu-kamu yang cowok paling tersenyum simpul dengan sorot mata ga bersalah sambil bersiul-siul "duu duuu duuu duuu" :p
Hehe, tapi sebelum kamu semangat ngasih komentar setuju atau ga setuju, coba kita garuk lagi pernyataan diatas.
Ketika saya menulis: "Semua laki-laki pembohong!" maka ada sesuatu yang aneh disitu, karena:
1. Saya seorang laki-laki
2. Saya berkata semua laki-laki pembohong
Maka dari dua elemen diatas terlihat kalimat "semua laki-laki pembohong" pun adalah sebuah kebohongan karena yang mengucapkannya adalah seorang laki-laki.
Artinya, semua laki-laki pembohong itu adalah bohong = semua laki-laki bukan pembohong?

Paradoks diatas dikenal luas diungkap oleh seorang filsuf dan penyair Yunani bernamaEpimenides yang hidup diabad 6 sebelum masehi.
Epimenides, seorang Cretan, dilaporkan berkata: The Cretans are always liars.
Karena dia sendiri seorang Cretan, dan semua orang Cretan menurut dia adalah seorang pembohong, maka pernyataan Orang cretan selalu berbohong adalah juga tidak benar.
Contoh paling sederhana lain dari paradoks yang sama adalah kalimat:
Pernyataan ini salah
Kalo pernyatan diatas benar, maka seharusnya kalimat diatas mengandung kebenaran, tetapi kalimatnya sendiri sudah berkata bahwa kalimat tersebut salah. Maka pernyataannya jadi benar atau salah?
Kalau saya berkata "Saya berbohong", maka apakah saya sedang berbohong bahwa saya bohong?
Kalo saya berkata "Jangan pedulikan kalimat ini", maka apakah saya harus peduli pada peringatan jangan pedulikan kalimat tersebut?
Kita tidak bisa 100% berkata bahwa kalimat diatas salah atau benar. Yang terjadi adalah kontradiksi, karena sebuah kalimat bisa benar sekaligus salah dan bisa salah sekaligus benar.
Kalau begitu mana yang benar? Dan mana yang salah?
Hal yang paling mengganggu dari paradoks yang dikenal dengan nama Epimenides Paradox atau Liar Paradox ini adalah karena ia menunjukkan bahwa kepercayaan yang kita pegang erat tentang mana yang benar dan mana yang salah ternyata membawa kita pada sebuah kontradiksi.

Tulisan This is Not the Title of This Essay mencoba menjawab bahwa masalah dari Liar Paradox adalah self-reference.
Paradoks terjadi karena kita mengambil referensi dari diri kita sendiri.
Apa yang saya katakan salah, maka pertanyaan salah ini mengambil referensi dari kalimat itu lagi.
Paradoks diatas jadi masalah besar, terutama buat para matematikawan, dimana dunia adalah 0 dan 1 dan, sebuah pernyatan harus punya nilai jelas antara True (T) atau False (F).
Kurt G�del, di tahun 1931, menjelaskan problema self-reference diatas dalam sebuah teorema yang dikenal dengan nama G�del's Theorem, yang mengatakan:
To every ω-consistent recursive class χ of formulae there correspond recursive class signs r, such that neither v Gen r nor Neg(v Gen r) belongs to Flg(&chi) (where v is the free variable of r)
Teorema G�del yang terlihat persis seperti sebuah paradoks sendiri (karena sumpah saya ga ngerti apa maksudnya hehe), pada intinya berkata bahwa niscaya kamu akan bertemu dengan kontradiksi kalo kamu melakukan self-reference atau kalaupun kamu melakukan self-reference pastikan kamu tahu bahwa itu adalah self-reference:) (btw jangan percaya sama G�del hehe)

Lalu buat kita yang bukan matematikawan dan bukan G�del apa artinya Liar Paradoxini?
Ada dua artinya.
Pertama, bahwa permasalahan ini adalah masalah khas manusia karena cuma manusia yg punya consciousness, dan cuma mahluk ber-consciousness yang bisa berbohong.
Kedua, berhati-hatilah ketika ada orang atau pihak yang meng-claim memiliki kebenaran dan benar 100% sehingga semua yang lain salah. Karena sudah kita sama-sama tahu bahwa benar dan salah adalah sebuah kontradiksi
Yang penting bukan benar atau salah karenanya, yang penting adalah percaya.
Tidak penting apakah kita benar dan dia salah, yang penting adalah ketika kita percaya kita benar (percaya? hehe).
Makanya, ketika kita berhadapan dengan sesuatu cuma ada dua hal yang bisa kamu lakukan.
Percaya itu benar. Atau percaya itu salah.
Atau.
Kamu bisa lakukan apa yang saya lakukan, tersenyum simpul dengan sorot mata ga bersalah sambil bersiul-siul "duu duuu duuu duuu" :p
 

kita kuat..........

SUIT SUIT HE..HE.. (GADIS SEXY) teriak seorang pria KAMPUNGAN sembari tersenyum n' berucap "PISS", yup... salah satu GENERASI BIRU indonesia... bisa disebut sebagai kelompok MINORITAS bangsa ini, bangsa yang LAGI SEDIH karna terus2an dilandah TUJUH bencana.

Buka MATA HATI REFORMASI kita untuk golongan ini,tanamkan 999+09 kali VIRUS damai di hati mereka agar SATU SATU dari mereka menjadi generasi yg berguna.

Mungkin kt ms menganggap mereka sbg kaum BAJAKAN, kaum peniru. Tapi ingatlah bhw mrk jg manusia yg ingin kedamaian, bergerak untk kedamaian "ROAD TO PEACE" dengan misi Piss Love Unity n' Respect (PLUR), biarkan sementara ini mereka ber-faham "SLANKISSME", jgn paksa mereka berubah sekarang, tanamkan pelan2 SLOW BUT SURE, alon2 asal klakon... suatu saat "THE BIG HIP" yg kita angankan pasti tercapai.

alah... ngetik naon atuuh..heheh...lets GET MARRIED aja wes...GENERASI BIRU yg udah nikah pasti akan berubah...by the way artinya "Athem For The Broken Hearted" tu apa...

Wkkkk....
nb. Generasi Muda adalah generasi penerus bangsa.. mau gak mau suatu saat ya mrk yg jalankan negri ini, hargai mrk skrg biar bsk mrk bs menghargai kita.
HIDUP GENERASI MUDA INDONESIA

Cermin Diri ....mengexpresikan Diri...(eeerrraaaa eeeuuuyy heheheh)


Wahai yang bersemayam dalam rongga dadaku, siapapun adanya dirimu, ijinkan aku mengganggu damai kesendirianmu. Aku hanya ingin berbagi cerita denganmu, cerita tentang aku dan apa yang adadiriku, cerita tentang makna cinta, setidaknya tentang makna cinta yang bisa ku mengerti. Aku tidak memintamu untuk mendengarkan apa yang terdengar dari bibirku, aku hanya meminta engkau merasakan makna yang bersemayam dalam ruhku ketika engkau mendengar ceritaku. Aku tidak meminta engkau untuk mau mengerti, aku hanya meminta ijinmu supaya aku dapat mengerti tentang dirimu, lewat cerita tentang diriku.







Aku adalah aku,di panggilnya Mus az yah hehe. Aku bukan orang lain dan tidak seperti orang lain. Memang seringkali aku ingin berubah menjadi sosok orang lain yang kuanggap lebih dari diriku, tapi begitu aku mulai melangkah untuk bisa menjadi orang lain, aku selalu dan selalu gagal. Kadang di satu sisi aku berhasil menjadi orang lain, dan di satu sisi yang lain, aku tetaplah diriku sendiri. Aneh memang, ketika aku berubah menjadi sosok yang lain walau hanya sedikit sisi saja, justru tidaklah seindah dan senyaman yang dibayangkan, justru yang ada hanyalah kesedihan, kegundahan, ketertekanan dan rasa tak terdefinisi lainnya. Akhirnya aku sadar, jika aku adalah aku dengan segala keunikannya, aku tidak akan pernah bisa menjadi orang lain, seperti halnya orang lain tidak akan pernah bisa menjadi diriku.

Aku adalah Aku dengan segala sisi dan pernak perniknya. Ada sisi positif juga banyak sekali sisi negatifnya. Kesimpulannya, dalam sosok diriku tergambar dua buah hal yang terkandung dalam jiwa yang sama, kelebihan dan kekurangan. Terkadang aku begitu gembira, seperti gembiranya sang bumi ketika tiba saatnya sang mentari menyingkap tabir gelap sang kuasa malam. Terkadang aku begitu sedih dan gelisah, seperti sedihnya sang bumi ketika sang surya harus tenggelam dan berganti kuasa sang kegelapan.
Aku sadar betapa menggunungnya kelemahanku. Aku harus mengalah dan berdamai dengan takdir penciptaanku, jika aku memang tidak akan pernah menjadi sempurna, tidak akan dan tidak akan pernah. Ketidaksempurnaan adalah sebuah aksioma yang tidak perlu diperdebatkan, karena itu adalah otoritas dan milik Sang Maha Pencipta.

Apapun dan bagaimanapun yang terjadi dan bergolak dalam pengembaraan ruh dan jiwa ku, sudah sebuah kepastian jika roda waktu akan terus berputar, seperti keniscayaan berputarnya sang bumi mengitari kuasa sang surya. Suatu waktu, Sang Maha Kuasa menunjukan kasih sayangnya kepadaku, dengan menunjukan padaku tentang betapa menggunungnya kelemahanku, betapa lemahnya diriku, betapa banyaknya sisi negatifku….betapa dan betapa tidak sempurnanya aku. Ruh dan jiwaku pun kemudian mengkerut, seperti halnya daun putri malu yang mengkerut ketika ada sebuah tangan yang menumbuk permukaannya. Ruh dan jiwaku seakan terus dan terus mengkerut, mengkerdil seakan tak kuasa lagi untuk mengangkat dada tanda keangkuhan dan ambisi yang menggelora akan sebuah kata kesempuraan. Aku terdiam dan terdiam, aku merenung dan merenung. Aku merintih walau tanpa suara, aku menangis, aku menjerit walau hanya dalam hati.

Dan kini, seiring dengan pergantian malam menjadi siang,tambahnya usia,bertafakur DIRI aku ini  seperti halnya tanah kering yang berubah menjadi basah oleh tetesan sang air hujan, bersama dengan terus berdetaknya sang waktu, membuatku semakin tersadar akan siapa adanya diriku dan betapa tidak sempurnanya diriku. Sejak itu, aku bisa lebih bijak dalam memandang kehidupan, memandang makna kesempurnaan dan ketidak sempurnaan, tentang siapa adanya diriku dengan segala sisinya dan memandang orang lain juga dengan berbagai sisi dan ketidaksempurnaannya.

Aku adalah aku MUS tea dengan segala kekurangan dan kelebihannya, dan itulah pertanda ketidaksempurnaanku sebagai makhluk. Dan orang lain adalah orang lain dengan segala kekurangan dan kelebihannya, dan itulah pertanda ketidaksempurnaannya sebagai makhluk. Aku sebagai makhluk tidak sempurna dan engkau juga makhluk yang tidak sempurna.

Aku adalah aku dengan segala sisinya, dan aku yang kini hidup adalah aku yang berusaha proporsional melihat kehidupanku dengan segala pernak perniknya. Aku yang kini hidup adalah aku yang tidak lagi berambisi melihat dan mendamba adanya kesempurnaan pada diriku juga pada dirmu dan pada orang lain, untuk menjadi sosok yang sempurna, sesempurna angan dan ambisi yang ada dibalik ketidaksempurnan.

Jika aku adalah sosok yang tidak sempurna, mengapa aku harus mendamba jiwa lain, dirimu dan dirinya harus menjadi sosok yang sempurna ?.

Dan sungguh aku merasa lebih damai dengan prinsip sederhana ini, ketika aku bisa berdamai dengan takdirku, seperti halnya aku bisa berdamai melihat segala kelebihan yang ada pada ruh diluar sang diri. Aku bisa menerima adanya kelemahanku, sepertihalnya aku lebih terbuka menerima adanya kelemahan pada diri diluar sang diri, juga pada dirimu. Kelemahan adalah sebuah keniscayaan, dan letak masalah sesungguhnya bukan pada kelemahan itu sendiri, tetapi pada penyikapan kita terhadap adanya kelemahan itu sendiri.

Aku bisa mencintai diriku dengan segala kelebihan dan kelemahanku, seperti halnya aku akan selalu berusaha untuk mencintai dan menyayangi ruh di luar sang diri, dengan segala kelebihan juga kelemahannya. Aku tidak akan bertanya apa kelebihanmu dan apa saja kekuranganmu, karena tanpa engkau menceritakannya, aku sudah tahu jika pasti ada setumpuk kelebihan bersemayam dalam dadamu, bersama segunung kelemahan bercokol dalam sisi dadamu yang lain.





Aku hanya ingin berkata, aku bisa menerima ruh lain, ruh mu dengan utuh,ya tuhan dekatkanlah dirinya,hatinya dan segala yang ada padanya. Aku berjanji untuk mensyukuri segala kelebihanmu dan aku akan mencintai segala kelemahanmu seperti halnya aku mencintai kelebihanmu.




Aku tidak akan pernah meminta engkau, siapapun adanya dirimu untuk bisa mencintai kelemahanku, untuk mencintai diriku dengan utuh, seutuh langit dan bumi, seutuh terang dan kegelapan. Karena bagiku, bisa mencintaimu dan mencintai orang lain dengan tulus dan utuh telah cukup untuk membuatku tersenyum dan merasa bahagia. Aku tidak akan pernah menuntut engkau untuk mencintaiku, karena aku hanya bisa berjanji untuk hanya mencintaimu dengan seutuhnya, berjanji untuk memberikan yang terbaik dari diriku untukmu, memberikan yang terbaik dari ruhku untuk membuatmu selalu tersenyum dalam damai, tersenyum dalam suka maupun duka, tersenyum siang maupun malam, tersenyum sampai engkau berada dalam tidur panjangmu. Aku hanya ingin memberi, karena yang aku tahu, hakikat dari cinta adalah ketika kita bisa memberi kepada orang yang kita cintai.





Aku tidak akan pernah menuntut engkau untuk menerima kelemahanku, karena bagiku, ketika engkau bisa merasa damai dengan cinta yang aku berikan, itu sudah cukup bagiku untuk merasa berarti dalam pengembaraan diriku.Dan aku tidak akan menuntut engkau untuk bisa menjadi pelipur laraku, karena aku hanya ingin diriku bisa menjadi pelipur lara bagi segala dukamu, melupakan segala kepedihan hidup dan penderitaanmu.




Kini aku baru mengerti tentang makna ikhtiar dan esensi dari kata tawakal, aku baru menyadari akan pentingnya bisa memahami dari pada sekadar untuk meminta dipahami. Aku semakin tidak kuasa walau hanya untuk mencibir dan menyalahkan orang lain, sepertihalnya aku semakin ingin mencintai daripada mengotori hati dengan kata benci. Kini aku belajar untuk bisa semakin bijak memandang makna takdir dan keputusan Sang Pembuat Takdir, seperti halnya aku ingin bisa merasakan setumpuk mutiara makna dari setitik peristiwa yang terjadi dalam setiap episode kehidupan, baik episode menyenangkan ataupun episode yang lebih menguras air mata dan kepedihan di hati. Kini aku semakin menyadari jika Sang Kuasa jauh lebih mencintaiku daripada cintaku pada diriku sendiri, jika Sang Pencipta menyayangiku dan hanya ingin memberikan makna hidup yang terbaik dalam pengembaraan hidupku. Kini aku semakin mengerti, jika aku ingin mendapat mutiara cinta makhluk-MU bersemayam dalam hatiku, terlebih dahulu aku harus mempersembahkan mutiara terindah cintaku kepada Rabb ku. Jika aku ingin mendapat cinta suci sesuci penciptaan diriku, aku terlebih dahulu harus mentuluskan cintaku pada sang pemberi makna cinta itu sendiri.

Aku adalah aku dengan segala ketidaksempurnaanya. Engkau adalah engkau dengan segala ketidaksempurnaannya. Aku dan engkau adalah sama tidak sempurnanya.





Cinta tidak memberikan apa-apa kecuali hanya dirinya,
Cinta pun tidak mengambil apa-apa dari dirinya,
Cinta tidak memiliki ataupun dimiliki,
Karena cinta telah cukup untuk cinta.
(Gibran)





Cinta itu sebatang kayu yang baik.
Akarnya tetap di bumi, tapi cabangnya di langit
Dan buahnya lahir di hati, lidah dan anggota badannya.
Ditunjukan oleh pengharuh-pengaruh yang muncul dari cinta itu dalam hati dan anggota badan,
Seperti ditunjukkannya asap dalam api dan ditunjukkannya buah dalam pohon.
(Ghazali)







Terimakasih engkau telah sudi mendengar bisikan dalam hatiku. Engkau mungkin tidak akan pernah mengerti tentang apa yang telah aku tulis ini. Tapi percayalah jika aku bisa mengerti tentang apapun yang belum sempat engkau ungkapkan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan cahayanya dalam dalam dadamu, semoga Tuhan senantiasa melindungi mu, karena Dia mencintai-Mu.