Sabtu, 03 Juli 2010

mungkin tak akan pernah mengatakan aku cinta kamu,karena lidah ini sungguh kelu

Lirik Lagu Hijau Daun – Suara (Ku Berharap)

di sini aku masih sendiri
merenungi hari-hari sepi
aku tanpamu, masih tanpamu
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
bila esok hari datang lagi
ku coba hadapi semua ini
meski tanpamu oooh meski tanpamu
bila aku dapat bintang yang berpijar
mentari yang tenang bersamaku disini
ku dapat tertawa menangis merenung
di tempat ini aku bertahan
reff:
suara dengarkanlah aku
apa kabarnya pujaan hatiku
aku di sini menunggunya
masih berharap di dalam hatinya
suara dengarkanlah aku
apakah aku slalu dihatinya
aku di sini menunggunya
masih berharap di dalam hatinya
kalau ku masih tetap disini
ku lewati semua yang terjadi
aku menunggumu, aku menunggu
reff2:
suara dengarkanlah aku
apa kabarnya pujaan hatiku
aku di sini menunggunya
masih berharap di dalam hatinya
suara dengarkanlah aku
apakah aku ada dihatinya
aku di sini menunggunya
masih berharap di dalam hatinya

Jumat, 02 Juli 2010

kesepian ^_^ (banyak nelen garpu x y?)


Saat temaram rembulan menyuguhkan hidangan, terlintas sekelebat bayang. Disibaknya kegelapan, namun entah dimana ia berada. Kecewa, hingga guratan keresahan menyibukkan kelamnya malam. Kebisuan yang menusuk-nusuk, membuat kedukaan semakin berat, hingga menghujam akal dan aqidah. Air mata semakin deras tumpah, lelah tubuh pun mencoba rebah. Namun jiwa ini lemah, mata air di telaga yang coba dibendungnya kembali menerobos kelopak mata, ke pipi, hingga membasahi sarung bantal dan kapuk di dalamnya.
Kesepian memang kadang menyakitkan, menoreh setiap senyum dan tawa, serta menciptakan riak anak sungai di sudut mata. Pedih dan sedih silih berganti kunjung mengunjungi. Pupus segala harap, melukai semua impian yang kadang memabukkan. Hingga, jiwa yang rapuh menciptakan serpihan kegelisahan yang memilukan.

Cinta…
Entah berapa banyak pahlawan yang tercipta karenanya, namun cinta juga kadang melahirkan para pecundang. Ia laksana kobaran api yang berasal dari setitik bara, menyuluh, namun dapat pula membakar. Impian cinta membuat hati dan raga terselimuti bahagia, hingga memompa harapan yang keluar masuk melalui butiran darah. Mengharapkan seseorang yang siap mendampingi saat tawa dan air mata, hingga terbentang siluet istimewanya seorang wanita yang telah menikah, mengandung, dan melahirkan si kecil dengan selimut kasih sayang.
Namun, impian berbeda dengan kenyataan. Sepi semakin menggerogoti hari, sendiri… dan masih sendiri. Duhai belahan hati, entah dimana Engkau bersembunyi,Ukhti sholehah yang dicintai Allah Ta’ala…
Cinta dan impian membentuk sebuah keluarga memang begitu indah. Namun takkala ia belum menyapa, janganlah membuat gundah dan resah, bahkan merubah pandangan terhadap Sang Pemilik Cinta. Kegelisahan jangan pula membuatmu menggadaikan aqidah, karena sungguh harta itu tak ternilai harganya. Tak ada yang dapat membelinya, apalagi dengan basa-basi cinta yang menyelubungi hati.


“saya telah pasrah, dalam dekapan sayap-sayap yang rapuh ini. membawa saya kemanapun pergi, mengikuti arah angin. mengikuti musim yang selalu berganti.
saya telah pasrah, untuk mencintai. meski hanya diam-diam.”
dan
“selamat malam sayang
apa kabarmu hari ini?
indahkah harimu atau mendung kelabu seperti hariku?
karena merindumu!
rasanya tak sabar menunggu waktu beranjak
Hah, kuharap waktu mau bersahabat denganku
dan segera membawaku dalam dekapmu
Tapi sudahlah aku tak mau menyita waktumu yg bukan milikku
selamat tidur dan telah kutitipkan dirimu dalam pelukan mimpi yang indah..”
Ketakutanku selalu ada..
takut jauh dari kamu, takut akan kehilangan kamu.
sama halnya kamu takut akan kehilangan orang yang paling kamu sayangi saat ini. tapi lagi2 aku katakan, aku nggak boleh egois! karena pada dasarnya kebahagiaanmu adalah kebahagianku juga.
tetaplah melangkah.. usah kau ragu…
dan tidak usah kau pikirkan aku.

jig jag

Izinkan Aku Masuk ke Surga-Mu
Tuhan, izinkan aku masuk ke dalam Surga-Mu.
Jikalau aku harus menghadapi perih, yang menghujam hati memasung sukma.
Kan kujadikan sabar menjadi senjataku.
Jikalau Engkau meminta pertanggung jawaban atasku,
maka kan kujadikan kelunya bibir ini sebagai pembelaku.
Jikalau Engkau meminta saksi atas diriku, maka kan kujadikan air mata ini menjadi saksinya.
Jikalau Engkau meminta bukti atas urusanku, maka biarlah pucatnya wajah ini menjadi
buktinya.
Jikalau itu semua belum cukup, maka sesungguhnya Engkau lebih mengetahui dan lebih mengenal diriku. 
Aku tidak mengetahui apa yang Engkau ketahui sedang Engkau mengetahui apa yang tidak aku ketahui.************************************


Pikirkanlah
Nafas-nafas yang tiada ujung pangkalan Yang maya, mengapa tumbuhkan harapan
Yang semu mengapa kau jadikan tumpuan
Rindu itu bertaut, bukan dengan bayangan

Pikirkanlah
Kepada siapa berlabuhnya sebuah hati
Berapa lama lagi engkau akan bermimpi
Raga semakin ringkih membawa diri
Raga kian tak sabar menunggu mati
Hai jiwa,
Kegersangan merindu siraman
Kehausan jangan membawamu mereguk lautan
Sesuatu tengah dicari, belum lagi kau temui
Akankah disini engkau dapati…
Kian maya saat dirasa nyata
Jangan bersandar pada nyanyian indah
Jangan berkaca pada cermin yang pecah
Bersandarlah di tepi malam
Ketika selimut membuai tiap hati insan
Percayalahpada kekuatan doa
Karena Dia Maha Mengabulkan

Selasa, 29 Juni 2010

kopi bola dunia

Hadirkan secangkir kopi pada tetamuku
Halahhhh.. dua sendok saja kopinya
Cukup
Tak usah pake gula
Sekarang hirup
Pahit memang,
Tapi manis juga memang
Kopi tanpa gula = manis
Itu jika aku minum bersamamu...^_^   ..senyum  akhh

Do'a

Yaa Allah…
Apalah hamba ini?
Manusia hina yang terlahir dari tanah yang kotor
Hitam dan berlumpur…

Siapalah hamba ini?
Pencari petunjuk yang munafik
Yang tertawa dalam kemaksiatan
Dan menangis dalam kebaikan…

Kenapakah hamba ini?
Mencari Cinta sejati dengan niat suci
Menunggu teman pembawa kunci surga
Dan kekasih penerang jiwa di dunia dan akhirat


Sungguh…
Hamba tidak tahu apa-apa
Apa itu kebenaran hakiki?
Wujud Cinta yang dikasihi,
Dan kekasih yang diridhoi.

Lalu…
Apalah hamba ini?

Yaa Allah…
Engkaulah pencipta pasangan-pasangan hidup
Lalu salahkah hamba meminta kebaikan
Dan melihat firman-Mu terbukti?

Di satu sisi, sudut yang terang,
Aku mengajak kepada kebaikan
Dengan malantunkan Ayat-Ayat Mu Yang Maha Pengasih
Berniat bersama bergandeng tangan
Menuju jalan-Mu
Menuju naungan ’Arsy-Mu
Menuju surga firdaus-Mu, dan
Menuju rahmat dan ridho-Mu
Lalu… siapalah hamba ini?

Yaa Allah Yang Maha Bercahaya
Engkau adalah Sang Pencipta cahaya Cinta di hati,
Pencipta Cinta yang diridhoi
Murkakah Engkau jika hamba memiliki Cinta
Yang tercipta di bumi ini?
Jauhkah hamba dari-Mu jika hamba mencintai
yang baik?

Sungguh Engkaulah Penolong…
Maka Tolonglah Yaa Allah!
Tolonglah Yaa Allah!
Tolonglah! Tunjukkanlah yang lurus jalannya!

Yaa Allah Yang Menciptakan Cinta Kasih…
Jika yang di hati itu adalah kebaikan untuk hamba,
Dan jika hamba adalah kebaikan untuk yang ada di hati,
Maka satukanlah dalam rahmat-Mu

Yaa Allah Yang Menciptakan Keindahan Kasih Sayang…
Jika yang di hati adalah jawaban terhadap doa
Maka ridhoilah dengan ampunan-Mu
Tetapkanlah menuju surga-Mu

Yaa Allah Yang Maha Lembut…
Jika ternyata yang di hati adalah keburukan
bagi sesama, maka JAUHKANLAH
Jika ternyata yang terjadi adalah kemurkaan-Mu
terhadap sesama, maka AMPUNILAH
Jika ternyata yang dijalani adalah kesesatan
maka BERILAH PETUNJUK kepada yang bercahaya,
yang lurus jalannya dan yang diridhoi

Hamba memohon dengan sangat
Hamba memohon dengan sangat
Hamba memohon dengan sangat
Hati yang terjaga, Cahaya yang benderang dan Cinta yang diridhoi!

… Aku sungguh mencintainya karena Allah, Allah, Allah …

NB : ’Doa Untuk Cintaku’ ini juga Uchuss dedikasikan untuk :
· Yang Masih Jomblo
· Para Pengagum Rahasia (Secret Admirer)
· Yang Hubungannya Tanpa Status (HTS-an)
· Yang Berteman Tapi Mesra (TTM-an)
· Yang Sudah Memiki Calon Pendamping Hidup
· Yang Masih 50:50, dan
· Yang Sangat Mencintai Kekasihnya.